Selasa, 25 Oktober 2016

Zat Adiktif dan Psikotropika

Zat adiktif dan psikotropika adalah bahan kimia yang dipergunakan hanya untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan dalam bidang kesehatan, Zat adiktif dan psikotropika harus dipergunakan sesuai dengan aturan. Jika tidak, akan memberikan dampak buruk, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sosial sekitarnya. Zat Adiktif dan Psikotropika yang dalam istilah sehari-hari dikenal dengan nama Narkoba (narkotika dan obat berbahaya) atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif).
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman opium atau zat dan obat yang bukan berasal dari tanaman, yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh narkotika adalah ganja, morfin, heroin, dan kokain.
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zat psikotropika terdiri atas obat perangsang (stimulan), obat penekan susunan saraf pusat (depresan), dan obat halusinasi (halusinogen).
Obat perangsang atau stimulan adalah obat-obatan yang dapat menimbulkan rangsang tertentu pada pemakainya. Contoh obat perangsang adalah ekstasi dan shabu-shabu.
Obat penekan saraf pusat atau depresan adalah obat yang bereaksi memperlambat kerja sistem saraf pusat. Contoh depresan adalah diazepam (valium), nitrazepam (mogadon), luminal, pil KB, dan pil koplo.
Obat halusinogen adalah obat yang jika dikonsumsi dapat menyebabkan timbulnya halusinasi. Contoh halusinogen adalah LSD, psilocybin, dan mescaline.
Psikotropika diperlukan dalam pengobatan, namun dapat pula menimbulkan ketergantungan psikis dan fisik yang sangat merugikan bila digunakan tanpa pengawasan yang seksama.
Zat adiktif adalah zat yang apabila dikonsumsi dapat mengakibatkan ketagihan atau kecanduan baik fisik maupun psikologis.  Sebenarnya zat-zat tersebut berguna dalam bidang kedokteran tetapi terkadang disalahgunakan. Contoh zat adiktif antara lain minuman beralkohol, rokok, dan kafein.
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung alkohol, misalnya ciu, arak, brem Bali, anggur, bir, dan champagne. Ketergantungan terhadap minuman beralkohol dapat menyebabkan perubahan tingkah laku, disfungsi sosial, dan disfungsi kerja. Minuman beralkohol juga dapat menyebabkan berbagai penyakit, di antaranya FAS, sirosis hati, kardiomiopati, hipertensi, dan DTs.
Merokok adalah kegiatan mengisap dan mengembuskan asap dari rokok yang dibakar.

Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika membawa dampak negatif secara fisik, psikis, dan sosial. Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika dapat dilakukan secara primer, sekunder, dan tersier.